Sabtu, 27 Oktober 2012

Cara Mendaftar AdsenseCamp dan Cara Memasang Iklan AdsenseCamp

Cara Mendaftar AdsenseCamp dan Cara Memasang Iklan AdsenseCamp. Jika blog sampeyan belum berpenghasilan dan ingin memperoleh penghasilan dari blog anda, maka sampeyan dapat mendaftarkan blog sampeyan melalui banner di bawah ini:

Adsense Indonesia
Atau di sini 

Untuk Panduan AdsenseCamp adalah berikut ini. Pemilik web adalah penyedia ruang pada website yang memungkinkan advertiser memasang link iklannya. Anda berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan dengan memasang link iklan pada Advertiser yang tergabung di AdsenseCamp. Dengan bergabung di AdsenseCamp website Anda akan kami lengkapi dengan engine periklanan berbasis teks yang kami berikan berupa code dengan sistem bayar per unik klik (pay per unique click), yang berarti Anda akan mendapatkan bayaran apabila ada yang melakukan klik pada iklan di website Anda. Pemilik web dapat memantau jumlah pageviews dan klik yang telah dihasilkan pada webnya. Cara Menerbitkan Iklan
  1. Silakan lakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengisikan data diri Anda.
  2. Lakukan konfirmasi pendaftaran pada email yang kami kirimkan.
  3. Login ke AdsenseCamp.com dengan menggunakan username dan password Anda.
  4. Tambahkan website Anda, tekan submit dan tunggu konfirmasi.
  5. Ambil code script iklan AdsenseCamp untuk website Anda, pasang pada web Anda.
  6. Silakan buka website Anda, apabila konfigurasi telah dilakukan dengan benar, maka iklan kami akan langsung terlihat pada website Anda.
sumber : AdsenseCamp.Com

Sabtu, 20 Oktober 2012

Cara Pemberian Pakan Ikan Lele

Cara Pemberian Pakan Ikan Lele – Budidaya Petani. Jika kita sebagai orang yang membudidayakan lele, maka harus mengetahui cara pemberian pakan ikan lele yang benar, karena akan berpengaruh besar dlm kesuksesan produk yang dihasilkan dari  budidaya ternak ikan lele. Sebaliknya, kesalahan mengenai tata cara pemberian pakan ikan lele dpt  berakibat buruk, dr benih atau bibit lele yang mudah terserang penyakit sampai dgn kondisi yang paling fatal yaitu matinya ikan lele yang dibudidayakan.

Cara pemberian pakan ikan lele saat pembenihan dan pembesaran pada dasarnya tdk terlalu berbeda, namun ada perbedaan paling mendasar yaitu hanya pada pakan alami dan pakan tambahan. Pada saat pembenihan ada pemberian pakan alami berupa cacing sutera pada saat larva berumur lima hari, sementara pada segmen pembesaran jarang sekali adanya pemberian cacing sutera, sementara pada saat pembesaran, pemberian pakan tambahan berupa ayam tiren dan lainnya yang sejenis. Tata cara pemberian pakan ikan lele meliputi 3 hal :

1. Waktu Pemberian Pakan Ikan Lelel
  • Aturan/ cara pemberian pakan ikan lele yang pertama adalah tahu kapan waktu pemberian pakan, ini merupakan hal yang sangat penting, selain harus mengatur waktu pemberian pakan lele sesuai dgn jadwal yang tlah ditentukan, baik yang menggunakan tiga kali sehari atau lima sampai dgn enam kali sehari (setiap 3 jam). Pemberian pakan lele tdk boleh dimulai terlalu pagi atau lebih tepatnya sebelum jam sembilan pagi, hal ini berhubungan dengan pencemaran. Jika sebelum jam sembilan pagi permukaan air kolam masih tercemar oleh zat-zat yang merugikan yang dibawa oleh udara, sehingga jika pemberian pakan ikan lele terlalu pagi maka pakan akan tercampur dgn zat-zat tersebut dapat meracuni dan berbahaya bagi kesehatan ikan lele. Penyakit yang dapat ditimbulkan dr kebiasaan memberikan pakan yang terlalu pagi adl radang insang, yang diakibatkan oleh parasit.
2. Persiapan Pemberian Pakan Ikan Lele
  • Persiapan pemberian pakan untuk pelet, sebaiknya para peternak ikan lele harus membiasakan membibis (membasahi pelet dgn air, sebaiknya air hangat) pakan pelet yang akan diberikan, kecuali peletnya jenis yang tenggelam. Dengan membibis, ikan lele yang mempunyai sifat rakus tsb tdk akan memakan pelet secara berlebihan. Jika pemberian pelet dlm kondisi kering, maka ikan lele akan terus saja memakan pelet dgn rakus dan berlebihan padahal pelet tersebut nantinya akan mengembang di perut ikan, kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan ikan lele bahkan dpt mengakibatkan kematian.
Aturan/ cara pemberian pakan ikan lele dr pakan tambahan persiapannya adl dgn cara membersihkan pakan tersebut dgn baik, misalnya sebelum pemberian cacing sutera, cacing tsb dicuci dahulu sebelum disebar ke kolam. Bila menggunakan ayam tiren pada saat pembesaran, maka sebaiknya ayam tersebut direbus saja, jangan dibakar, karena jika direbus akan lebih matang secara keseluruhan dan aman untuk dikonsumsi oleh lele.

3. Cara Memberikan Pakan

Tata Cara Pemberian pakan ikan lele jg perlu diperhatikan agar tepat guna.
  • Tata Cara Pemberian pakan ikan lele yang berbentuk pelet apung harus dilakukan dgn cara menyebar pelet menjadi tiga bagian, misalnya kolam ujung kanan, tengah dan ujung kiri, langkah pertama adl sebar pelet secukupnya di sisi ujung kanan kolam, setlah pelet habis, sebar lagi secukupnya pada sisi tengah kolam, setlah habis sebar lagi pada sisi ujung kiri kolam, lakukan proses tersebut sampai ikan lele kenyang. Ikan lele yang sudah kenyang akan terlihat adanya butir pelet yang tersisa pada saat ditebar di permukaan kolam. Metode pemberian pakan seperti ini dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak.
  • Untuk pelet tenggelam cara memberikannya berbeda, pelet tenggelam tdk disebar, melainkan hanya ditebarkan pada satu titik, namun menebarnya sedikit-sedikit, karena lele termasuk ikan yang suka mengejar pakan yang bergerak, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur tenggelam tdk dimakan lele, jika pada titik pemberian pakan pelet tenggelam respon ikan sudah nampak menurun, sebaiknya pemberian pakan dihentikan.
  • Di tahap pembenihan, pakan alami seperti halnya cacing sutera diberikan dgn cara disebar di sudut, di sisi dan di bagian tengah kolam, cacing sutera yang tlah dibersihkan lalu diambil seujung tangan kemudian diletakkan pada titik yang berbeda, teknik ini sangat efektif karena larva lele yang berjumlah ribuan akan rata mendapatkan makanan. Sementara pada tahap pembesaran, pemberian pakan tambahan seperti ayam tiren sebaiknya digantung, hal ini dilakukan agar sisa tulang yang berserakan pada dasar kolam tidak terlalu banyak dan dpt  segera dibuang, sisa tulang yang berserakan bisa sangat berbahaya bagi peternak lele pada saat panen atau menguras kolam, karena bisa saja terinjak dan melukai kaki.
 Demikian Cara Pemberian Pakan Ikan Lele , semoga bermanfaat.
Kata Kunci: Cara Pemberian Pakan Ikan Lele, Pakan Ikan Lele, Tips Pemberian Pakan Ikan Lele.

 Artikel Lainnya:
 Kandang Ayam Petelur Yang Ideal

Lele Sangkuriang

Lele Sangkuriang – Budidaya Petani. Walaupun lele sangkuriang berasal dari lele dumbo, tetapi cara membudidayakannya terdapat banyak perbedaan, baik dari segi pembenihan & perawatan. Ternak lele sangkuriang menggunakan metode yg alami, sehingga hasil produksinya dapat lebih terjamin kualitasnya, baik dari segi keramahan terhadap lingkungan maupun bagi konsumen. Menurut para penggemar ikan lele, daging lele sangkuriang terasa lebih gurih, manis & lebih aman karena berbasis organik, Hal inilah yg membuat lele sangkuriang semakin banyak disukai.

Legenda sangkuriang di tanah Pasundan yg menginspirasi lahirnya nama lele sangkuriang, dikarenakan hasil prestasi dari para ahli-ahli perikanan di BBPBAT Sukabumi. Semakin menurunnya kualitas bibit lele dumbo belakangan ini menjadikan para ahli tersebut berpikir utk memperbaiki kualitas lele & mencari solusinya. Perkawinan silang antara indukan lele dumbo betina keturunan ke dua (F2) dgn indukan jantan keturunan ke enam (F6), proses persilangan balik inilah yg menginspirasi nama sangkuriang, seperti legenda sangkuriang yg mengawini ibunya & kebetulan lele sangkuriang.

Afrika membeli indukan lele sangkuriang dari BBPBAT Sukabumi-Indonesia, padahal Negara Afrika mrp negara asal lele dumbo, berarti hasil karya putra-putra Indonesia telah diakui.

Demikian artikel mengenai  Lele Sangkuriang , semoga bermanfaat.
Kata Kunci: Lele Sangkuriang, Budidaya Lele Sangkuriang.

Budidaya Petani

Jumat, 19 Oktober 2012

Tehnik/ Cara Pembesaran Lele Dumbo Di Kolam Terpal

Tehnik/ Cara Pembesaran Lele Dumbo Di Kolam Terpal - Budidaya Petani. Kolam terpal merupakan kolam yg dindingnya menggunakan terpal. Keuntungannya menggunakan kolam terpal :
  • Biaya lebih ringan dari pada kolam semen.
  • Lele tampak lebih bersih.
  • Lebih jarang terkena penyakit.
  • Ikan lebih aman dari pemangsa liar.
  • Dilengkapi pengatur volume air yg bermanfaat utk memudahkan pergantian air maupun panen.
A.    Cara Pengisian Air di Kolam Terpal
  • Sikat terpal utk menghilangkan zat kimia yang menempel pada terpal yang dapat menyebabkan kematian ikan lele dumbo.
  • Keringkan kolam kira-kira 1 hari, kemudian masukkan air dgn ketinggian 30 cm.
  • Diamkan kolam satu minggu.
B.    Cara Memasukkan Bibit Ikan Lele Dumbo
  • Siapkan bibit ikan lele dumbo ukuran 3 – 5 cm sebanyak 2.000 ekor dgn ukuran kolam 3m x 4m x 1m.
  • Bibit ikan lele yg baru dibeli jangan langsung dimasukkan ke dlm kolam, tetapi masukkan dulu ke dlm ember, kemudian masukkan air dari kolam ke dlm ember sedikit demi sedikit. Utk penambahan air dijadikan tiga tahap agar bibit lele dpt beradaptasi dgn suhu air kolam, nah setelah itu bibit baru dpt dimasukkan ke dlm kolam.
  • Sebaiknya bibit ikan lele yang dimasukkan adl bibit yg sudah bisa memakan pallet butiran supaya mempermudah pemberian pakan & mengurangi terjadinya kematian pada bibit ikan lele dumbo..
C.    Pembesaran Lele Dumbo
 
Hal yg perlu diperhatikan dlm pembesaran lele dumbo dikolam terpal :
  • Hal pertama yg perlu diperhatikan dalam “Tehnik/ Cara Pembesaran Lele Dumbo Di Kolam Terpal” adalah pergantian air & penambahan air. Bila air sudah kotor, maka pergantian air perlu segera dilakukan. Pergantian air dpt dilakukan 1 bulan 1 kali utk bulan pertama & kedua. Kemudian utk bulan ketiga pergantian air dilakukan dua minggu sekalikarena pada bulan ketiga populasi lele semakin padat & pemberian pakan semakin banyak. Cara mengganti air adalah dengan membuka saluran pengeluaran hingga air hampir kering. Kemudian  disortir dgn memisahkan ikan lele dumbo berdasarkan besarnya lele, supaya ikan yg lebih besar tidak memangsa yg lebih kecil. Jika setelah air sudah diganti kemudian dlm beberapa hari timbul bau anyir & warnanya kecoklatan, maka perlu dibuatkan sirkulasi air. Cara menambahkan air di kolam terpal adalah tambahkan air hingga tinggi air kembali pada posisi normal. Penambahan air dilakukan dari tinggi air 30 cm hingga menjadi 80 cm dan dilakukan secara bertahap setiap bulannya, dlm sebulan air perlu ditambah sekitar 15 – 20 cm.
  • Hal kedua yg perlu diperhatikan dalam “Tehnik/ Cara Pembesaran Lele Dumbo Di Kolam Terpal” adalah pemberian pakan ikan lele dumbo. Pakan ikan lele dumbo yg diberikan adalah pakan pabrikan & harus disesuaikan dgn besar mulut ikan. Utk kegiatan pembesaran ikan maka pemberian pakan awal adalah F999 (bibit yang yang sudah bisa memakan pallet butiran) sampai umur ikan 2 minggu, kemudian 781-2 sampai umur ikan 2 bulan & 781 sampai umur ikan lele siap di panen yaitu 3 bulan. Konfersi pakan 1 kg dpt menghasilkan 1 kg daging ikan. Untuk menekan biaya pakan maka dpt diberikan pakan tambahan ayam tiren, usus ayam & keong mas saat ikan berusia 1 bulan samapai 3 bulan, namun dianjurkan untuk merebusnya terlebih dahulu. 
  • Hal ketiga  yg perlu diperhatikan dalam “Tehnik/ Cara Pembesaran Lele Dumbo Di Kolam Terpal” adalah panen. Panen ikan lele dikolam terpal dpt dilakukan dgn cara panen sortir atau dgn panen sekaligus. Jika panen sortir maka harus memilih ikan yg sudah layak utk dikonsumsi & biasanya ukurannya untuk 1 kilonya berjumlah 5-10 ekor atau sesuai dgn keinginan pasar, kemudian ukuran yg kecil dipelihara kembali. Tetapi jika panennya sekaligus maka biasanya dgn menambah umur ikan lele dumbo.[baca juga tentang teknik pembesaran ikan lele sangkuriang]
Demikian artikel tentang Tehnik/ Cara Pembesaran Lele Dumbo Di Kolam Terpal semoga bermanfaat.

Kata Kunci : Tehnik/ Cara Pembesaran Lele Dumbo Di Kolam Terpal, Ikan Lele Dumbo

Teknik Cara Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang

Teknik Cara Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang – Budidaya Petani. Besar ikan lele sangkuriang konsumsi berkisar antara 7 s/d 10 ekor perkilonya. Pada tahap pembesaran ikan lele biasanya menggunakan benih ukuran 5/6, 7/8 atau 9/10 cm, tetapi kenyataanya banyak yang menggunakan ukuran 5/6 karena utk ukuran 7/8 & 9/10 susah mendapatkannya hal ini disebabkan semakin  tingginya minat terhadap lele sangkuriang. Benih lele sangkuriang yg ukuran 5/6 memerlukan waktu 50 s/d 60 hari utk panen, bahkan masa panen bisa dipercepat lagi dgn lebih sering memberikan pakan setiap harinya.

Kolam disarankan dalam teknik cara pembesaran ikan lele sangkuriang, menggunakan kolam terpal karena lebih mudah & memiliki banyak keuntungan. Metode awal yg biasa digunakan utk yg baru memulai disarankan membuat satu kolam berukuran 5 m x 2 m dgn kedalaman 125 cm s/d 130 cm. Sebaiknya tanah utk kolam terpal digali sedalam 60 cm, jangan lupa utk meratakan, menghaluskan, memadatkan tanah dasar kolam & membuat kamalir pada dasar kolam. Tanah hasil galian kolam digunakan utk tanggul yg mengelilingi kolam, ketinggian tanggul  sekitar 40 cm. Dinding kolam bisa dibuat dgn bambu atau pasangan batako.

Ukuran kolam yaitu 5 m x 2 m atau 10 m2 seperti keterangan di atas dpt menampung  benih sebanyak 1000 s/d 1200 ekor, karena kisaran tebar yg ideal utk lele adalah 100 s/d 120 ekor/m2. Kolam ikan lele yg sudah tersedia diisi dgn air yg bersih & memenuhi standart, jangan sampai air tercemar dgn zat-zat yg dpt membahayakan. Isi kolam ikan lele dgn air hingga mencapai ketinggian 50 cm, setelah itu wajib melakukan pengomposan dengan menggunakan kotoran kambing, yang dosisnya 1,5 kg/m2, shg utk kolam berukuran 10 m2 memerlukan kotoran kambing sebanyak 15 kg. Kotoran kambing kemudian dibagi menjadi dua karung, & diikat rapat lalu masukkan kedlm kolam, biarkan karung yg berisi kotoran kambing tersebut mengapung. Setelah itu pada air kolam diberikan larutan /cairan yang dapat memperbaiki kualitas air dan menjaga kestabilan PH air, sebaiknya gunakan larutan yg telah teruji & terpercaya. Dalam teknik budidaya lele sangkuriang sebaiknya memiliki alat pengukur PH air. Jika  PH air kolam sudah memenuhi syarat, baru penebaran bibit lele dilakukan. Pengomposan & pemberian larutan ini hanya dilakukan sekali pada setiap proses persiapan kolam.

Di hari ke-8, karung yg berisi kotoran kambing kemudian diangkat, injak-injak karung atau dicelup-celupkan sebelum diangkat agar kandungan zat-zat yg berguna utk kesehatan air kolam & lele lebih banyak keluar.

Sebagai saran saja, benih sebaiknya membeli dari tempat-tempat yg sudah terpercaya sebagai pembenih lele sangkuriang. Tebarkan benih sesuai dgn kisaran tebar yg ideal, penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore.

Pemberian pakan ikan lele diberikan 5 s/d 6 kali setiap hari, pemberian pakan diberi jarak sekitar 2 s/d 3 jam, pemberian pakan pertama dimulai pada jam 9 pagi, sebaiknya hindari memberi pakan sebelum jam 9 pagi, karena jika terlalu pagi permukaan kolam yg masih tercemar sehingga tdk baik utk ikan lele.

Jika ingin menggunakan pelet murni dalam pembesaran ikan lele sangkuriang maka komposisi yg baik adalah pelet apung sebanyak 30 % & pelet tenggelam 70 %. Jika ingin diselingi dgn pakan tambahan maka pelet tenggelam harus dikurangi. Misalnya jika ingin member pakan tambahan berupa ayam tiren sebanyak 50 %, maka pemberian pelet tenggelam hanya tinggal 20 % saja, takaran pelet apung tidak boleh dikurangi yaitu 30 %. Sebagai gambaran, jika kita menggunakan pelet adalah ; pelet  tahap 1 utk benih 5/6 atau 7/8 = 3 kg, pelet tahap 2 = 5 kg, pelet tahap 3 = 22 kg & pelet Tenggelam =  70 kg jadi total penggunaan pelet adalah 100 % atau 100 kg adalah utk pemberian pakan benih lele 1.000 ekor & biasanya akan memperoleh hasil sekitar 1 kuintal lele konsumsi

Jika pelet tahap-1 telah habis, maka tinggi air harus ditambah 20 cm hingga menjadi 70 cm, lakukan pengisian dgn air baru tanpa pengomposan, penambahan air berikutnya jika pakan pelet tahap 2 telah habis tambah ketinggian air 20 cm lagi sehingga menjadi 90 cm, ketinggian air tidak ditambah sampai pakan pelet tahap 3 habis, selanjutnya jika pelet tahap 3 telah habis baru ketinggian air ditambah lagi 30 cm sehingga menjadi 120 cm, ketinggian air tetap 120 cm sampai pada panen ikan lele sangkuriang tiba.[baca juga Budidaya Ikan Mas]

Demikian artikel tentang  Teknik Cara Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang , semoga bermanfaat.
Kata Kunci: Ikan Lele, Ikan Lele Sangkuriang, Teknik Cara Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang, Kolam Ikan Lele Sangkuriang

Cara Budidaya Ikan Mas

Cara Budidaya Ikan Mas - Budidaya Petani. Ikan Mas jika dipelihara dengan baik dan benar maka akan menjadikan nilai tambah bagi pemasukan keluarga. Ikan Mas di Indonesia sudah banyak "membudidayakannya". Berikut ini tips Cara Budidaya Ikan Mas di blog Budidaya Petani, semoga artikel cara budidaya ikan mas ini bermanfaat.

Beberapa tips utk memilih Lokasi Budidaya Ikan Mas antara lain:
  • Kemiringan tanah yg baik utk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% utk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Tanah yg baik utk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yg besar & tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  • Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
  • Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, & sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yg mengalir sangat baik bagi pertumbuhan & perkembangan fisik ikan mas. Debit air utk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan utk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m³.
  • Kualitas air utk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh & tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, & minyak/limbah pabrik.
  • Suhu air yg baik berkisar antara 20-25°C.
  • Keasaman air (pH) yg baik adalah antara 7-8.
Ciri-Ciri Strain Ikan Mas adalah sebagai berikut:

  • Ikan mas punten: potongan badan paling pendek; sisik berwarna hijau gelap; mata agak menonjol; gerakannya gesit; bagian punggung tinggi melebar; perbandingan antara panjang badan & tinggi badan antara 2,3:1.
  • Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; mata pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; badan relatif panjang;  gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
  • Ikan mas majalaya: punggung tinggi; badannya relatif pendek; sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
  • Ikan mas taiwan: badan relatif panjang; penampang punggung membulat; sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit & aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
  • Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang & bersisisk penuh; warna sisik bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinm nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, taishusanshoku nshikigoi & long tail taishusanshoku nishikigoi. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yg banyak dibudidayakan.
 Berikut ini akan disajikan tentang bagai mana sistem pembenihan/pemijahan ikan mas & hal2 yg perlu diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas.

Saat ini dikenal dua macam
sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu
1. Sistem pemijahan tradisional. Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:
Cara sunda:

  • Luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari.
  • disediakan injuk utk menepelkan telur; stlh proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.

Cara cimindi:

  • luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu & diletakkan dipojok kolam & dibatasi pematang antara dari tanah;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • tujuh hari stlh pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu stlh itu dapat dipanen benih-benih ikan.

Cara rancapaku:

  • luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;
  • disediakan rumput kering utk menepelkan telur, rumput disebar merata di seluruh permukaan air kolam & dibatasi pematang antara dari tanah;
  • stlh proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
  • stlh benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, stlh 3 minggu maka benih dapat dipanen.

Cara sumatera:

  • luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.

Cara dubish:

  • luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling dengan lebar 60 cm dlm 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.

Cara hofer:

  • sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit & tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.

2. Sistim kawin suntik. Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yg matang bertelur dirangsang utk memijah stlh penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke dlm tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Stlh suntikan dilakukan dua kali, dlm tempo 6 jam induk akan terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yg tinggi, sarana yg lengkap & perawatan yg intensif.

Hal yg perlu diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas:

  • Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
  • Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dlm air cukup; debit air cukup; & suhu berkisar 25 derajat C.
  • Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
  • Jumlah induk yg disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
  • Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Utk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi & sore hari) dengan takaran 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
 Ciri-ciri induk jantan & induk betina unggul yg sudah matang untuk dipijah adalah sebagai berikut:
  • Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
  • Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
  • Bentuk tubuh ikan mas secara keseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
  • Pangkal ekor kuat & normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor. 
  • Tutup insan normal tidak tebal & bila dibuka tidak terdapat bercak putih;  panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
Sedangkan “ciri-ciri untuk membedakan induk jantan & induk betina ikan mas” adalah sebagai berikut:

Ciri-Ciri Ikan Mas Betina
  • Badan bagian perut besar, buncit & lembek.
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
  • Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
Ciri-Ciri Ikan Mas Jantan
  • Badan tampak langsing.
  • Gerakan lincah & gesit.
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
Dalam membudidayakan ikan mas banyak sekali hambatan yang dihadapi berupa hama dan penyakit. Berikut adalah hama dan penyakit ikan mas:

Hama Ikan Mas

Bebeasan (Notonecta)
  • Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
Ular
  • Menyerang benih & ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
Lingsang
  • Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
Ikan gabus
  • Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
Belut & kepiting
  • Pengendalian: lakukan penangkapan.
Ucrit (Larva cybister)
  • Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
Kodok
  • Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yg mengapung; menagkap & membuang hidup-hidup.
Burung
  • Memakan benih yg berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
Penyakit Ikan Mas

Bakteri aeromonas punctata
  • Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat & melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dlm organ hati & ginjal.
  • Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
Bengkak insang & badan ( Myxosporesis)
  • Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
  • Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan selama 1-2 minggu.
Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus & girodactylogyrus)
  • Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan & menebal pada insang.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit & direndam dlm Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; hindari penebaran ikan yg berlebihan.
Bintik merah (White spot)
  • Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yg ada disekitarnya & berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan Methylene blue 1% (1 gram dlm 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam & Direndam dlm garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
Kutu ikan (argulosis)
  • Gejala: benih & induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip & insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
  • Pengendalian: ikan yg terinfeksi diren& dlm garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit & direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit; dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
Gatal (Trichodiniasis)
  • Menyerang benih ikan.
  • Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.
  • Pengendalian: rendam selam 15 menit dlm larutan formalin 150-200 ppm.
Bakteri psedomonas flurescens
  • Gejala: pendarahan & bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
  • Pengendalian: pemberian pakan yg dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
Jamur (Saprolegniasis)
  • Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip & bagian yg lainnya.
  • Gejala: tubuh yg diserang tampak seperti kapas. Telur yg terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yg terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
 Berikut ini adalah cara mencegah hama dan penyakit pada ikan mas.
    1. Sistem pemasukan air yg ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
    2. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
    3. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati & benar.
    4. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
    5. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
    6. Pemeliharaan ikan yg benar-benar bebas penyakit.
    7. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
    Kata Kunci : Ikan Mas, Budidaya Ikan Mas, Memelihara Ikan Mas, Cara Budidaya Ikan Mas, Memelihara Ikan Mas, Hama Penyakit Ikan Mas, Cara Mencegah Hama Penyakit Ikan Mas, Cara Membedakan Ikan Mas Jantan dan Betina, Syarat Lokasi Budidaya Ikan Mas, cara budidaya ikan mas koki, budidaya ikan mas di kolam, teknik budidaya ikan mas, budidaya ikan mas koki, budidaya ikan mas, cara budidaya ikan mas, memelihara ikan mas koki, ikan mas koki, harga ikan hias, jenis ikan mas, ikan hias, ternak ikan hias, umpan memancing ikan mas, memancing ikan mas.

     Artikel Lainnya: 
     Cara Budidaya Ikan Mas
     Tips Memilih Burung Kenari Yang Bagus/ Berkualitas

    Ikan Mas




    Cara Mencegah Hama dan Penyakit Pada Ikan Mas

    Cara Mencegah Hama dan Penyakit Pada Ikan Mas - Budidaya Petani. Kita telah tahu bahwa hama dan penyakit pada ikan mas banyak jumlahnya, sehingga kita perlu untuk mencehgahnya. Berikut ini adalah cara mencegah hama dan penyakit pada ikan mas.
    • Sistem pemasukan air yg ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
    • Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
    • Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati & benar.
    • Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
    • Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
    • Pemeliharaan ikan yg benar-benar bebas penyakit.
    • Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
    Kata Kunci : Ikan Mas, Hama dan Penyakit Ikan Mas, Cara Mencegah Hama dan Penyakit Pada Ikan Mas

    Kamis, 18 Oktober 2012

    Hama dan Penyakit Ikan Mas

    Hama dan Penyakit Ikan Mas - Budidaya Petani. Dalam membudidayakan ikan mas banyak sekali hambatan yang dihadapi berupa hama dan penyakit. Berikut adalah hama dan penyakit ikan mas:


    Bebeasan (Notonecta)
    • Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
    Ular
    • Menyerang benih & ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
    Lingsang
    • Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
    Ikan gabus
    • Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
    Belut & kepiting
    • Pengendalian: lakukan penangkapan.
    Ucrit (Larva cybister)
    • Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
    Kodok
    • Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yg mengapung; menagkap & membuang hidup-hidup.
    Burung
    • Memakan benih yg berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

    Bakteri aeromonas punctata
    • Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat & melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dlm organ hati & ginjal.
    • Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
    Bengkak insang & badan ( Myxosporesis)
    • Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
    • Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan selama 1-2 minggu.
    Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus & girodactylogyrus)
    • Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan & menebal pada insang.
    • Pengendalian: direndam dlm larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit & direndam dlm Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; hindari penebaran ikan yg berlebihan.
    Bintik merah (White spot)
    • Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yg ada disekitarnya & berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
    • Pengendalian: direndam dlm larutan Methylene blue 1% (1 gram dlm 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam & Direndam dlm garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
    Kutu ikan (argulosis)
    • Gejala: benih & induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip & insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
    • Pengendalian: ikan yg terinfeksi diren& dlm garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit & direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit; dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
    Gatal (Trichodiniasis)
    • Menyerang benih ikan.
    • Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.
    • Pengendalian: rendam selam 15 menit dlm larutan formalin 150-200 ppm.
    Bakteri psedomonas flurescens
    • Gejala: pendarahan & bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
    • Pengendalian: pemberian pakan yg dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
    Jamur (Saprolegniasis)
    • Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip & bagian yg lainnya.
    • Gejala: tubuh yg diserang tampak seperti kapas. Telur yg terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
    • Pengendalian: direndam dlm larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yg terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

    Kata Kunci: Hama dan Penyakit Ikan Mas, Budidaya Ikan Mas, Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Mas

    Cara Pembenihan/Pemijahan Ikan Mas

    Cara Pembenihan/Pemijahan Ikan Mas -Budidaya Petani. Berikut ini akan disajikan tentang bagai mana sistem pembenihan/pemijahan ikan mas & hal2 yg perlu diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas.

    Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu
    1. Sistem pemijahan tradisional. Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:
    Cara sunda:
    • Luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari.
    • disediakan injuk utk menepelkan telur; stlh proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.
    Cara cimindi:
    • luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
    • disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu & diletakkan dipojok kolam & dibatasi pematang antara dari tanah;
    • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
    • tujuh hari stlh pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu stlh itu dapat dipanen benih-benih ikan.
    Cara rancapaku:
    • luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;
    • disediakan rumput kering utk menepelkan telur, rumput disebar merata di seluruh permukaan air kolam & dibatasi pematang antara dari tanah;
    • stlh proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
    • stlh benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, stlh 3 minggu maka benih dapat dipanen.
    Cara sumatera:
    • luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
    • disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air;
    • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
    • stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
    Cara dubish:
    • luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling dengan lebar 60 cm dlm 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
    • sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
    • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
    • stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
    Cara hofer:
    • sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit & tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.
    2. Sistim kawin suntik. Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yg matang bertelur dirangsang utk memijah stlh penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke dlm tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Stlh suntikan dilakukan dua kali, dlm tempo 6 jam induk akan terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yg tinggi, sarana yg lengkap & perawatan yg intensif.
    Hal yg perlu diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas:
    • Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
    • Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dlm air cukup; debit air cukup; & suhu berkisar 25 derajat C.
    • Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
    • Jumlah induk yg disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
    • Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Utk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi & sore hari) dengan takaran 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
    Kata Kunci : Ikan Mas, Pemijahan Ikan Mas, Pembenihan Ikan Mas, Sistem pemijahan Ikan Mas tradisional, Sistim kawin Suntik

    Cara Membedakan Ikan Mas Jantan & Betina

    Cara Membedakan Ikan Mas Jantan & Betina - Budidaya Petani. Ciri-ciri induk jantan & induk betina unggul yg sudah matang untuk dipijah adalah sebagai berikut:
    • Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
    • Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
    • Bentuk tubuh ikan mas secara keseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
    • Pangkal ekor kuat & normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor. 
    • Tutup insan normal tidak tebal & bila dibuka tidak terdapat bercak putih;  panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
    Sedangkan “ciri-ciri untuk membedakan induk jantan & induk betina ikan mas” adalah sebagai berikut:

    • Badan bagian perut besar, buncit & lembek.
    • Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
    • Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
    • Badan tampak langsing.
    • Gerakan lincah & gesit.
    • Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
    Kata Kunci : Ikan Mas, Budidaya Ikan Mas, Cara Membedakan Ikan Mas Jantan & Betina

    Syarat Lokasi Budidaya Ikan Mas

    Syarat Lokasi Budidaya Ikan Mas -Budidaya Petani. Beberapa tips utk memilih Lokasi Budidaya Ikan Mas antara lain:
    • Kemiringan tanah yg baik utk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% utk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
    • Tanah yg baik utk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yg besar & tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
    • Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
    • Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, & sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yg mengalir sangat baik bagi pertumbuhan & perkembangan fisik ikan mas. Debit air utk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan utk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m³.
    • Kualitas air utk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh & tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, & minyak/limbah pabrik.
    • Suhu air yg baik berkisar antara 20-25°C.
    • Keasaman air (pH) yg baik adalah antara 7-8.
     Kata Kunci: Ikan Mas, Budidaya Ikan Mas, Syarat Lokasi Budidaya Ikan Mas

    Ciri-Ciri Strain Ikan Mas

    Ciri-Ciri Strain Ikan Mas-Budidaya Petani. Ciri-Ciri Strain Ikan Mas adalah sebagai berikut:

    • Ikan mas punten: potongan badan paling pendek; sisik berwarna hijau gelap; mata agak menonjol; gerakannya gesit; bagian punggung tinggi melebar; perbandingan antara panjang badan & tinggi badan antara 2,3:1.
    • Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; mata pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; badan relatif panjang;  gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
    • Ikan mas majalaya: punggung tinggi; badannya relatif pendek; sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
    • Ikan mas taiwan: badan relatif panjang; penampang punggung membulat; sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit & aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
    • Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang & bersisisk penuh; warna sisik bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinm nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, taishusanshoku nshikigoi & long tail taishusanshoku nishikigoi. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yg banyak dibudidayakan.
    Kata Kunci : Budidaya Ikan Mas, Ciri-Ciri Strain Ikan Mas, Ikan mas punten, Ikan mas si nyonya, kan mas majalaya, Ikan mas taiwan, Ikan mas koi


      Kamis, 04 Oktober 2012

      Ayam Kampung: Beternak Ayam Kampung/ Buras

      Cara Beternak Ayam Buras/ Kampung - Budidaya Petani. Di Indonesia perkembangan ayam buras/ bukan ras atau lebih dikenal dgn sebutan ayam kampung berkembang pesat telah banyak dipelihara atau diternak oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum.

      Dgn pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, ± 60 butir/tahun/ekor. Berat badan pejantan tak lebih dari 1,9 kg & betina ± 1,2 ~ 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yg intensif pada ayam buras, dpt meningkatkan produksi telur & daging, dpt mencegah wabah penyakit & memudahkan tata laksana.
      Sistem pemeliharaan ayam buras meliputi : bibit, pemeliharaan, perkandangan, pakan & pencegahan penyakit.
      Ciri-ciri bibit yg baik :
      1. Ayam jantan
        • Badan kuat & panjang.
        • Tulang supit rapat.
        • Sayap kuat & bulu-bulunya teratur rapih.
        • Paruh bersih.
        • Mata jernih.
        • Kaki & kuku bersih, sisik-sisik teratur.
        • Terdpt taji.
      2. Ayam betina (petelur) yg baik
        • Kepala halus.
        • Matanya terang/jernih.
        • Mukanya sedang (tidak terlalu lebar).
        • Paruh pendek & kuat.
        • Jengger & pial halus.
        • Badannya cukup besar & perutnya luas.
        • Jarak antara tulang dada & tulang belakang ± 4 jari.
        • Jarak antara tulang pubis ± 3 jari.
      Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
      1. Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas & mencari pakan sendiri).
      2. Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
      3. Intensif (ayam dikandangkan & diberi pakan).
      Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu :
      1. Pemeliharaan anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan kpd induk atau induk buatan.
      2. Pemeliharaan ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
      3. Pemeliharaan masa bertelur (layer) : 21 minggu sampai afkir ( 2 tahun).
      Utk memperoleh telur tetas yg baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan utk menghasilkan telur konsumsi, pejantan tidak diperlukan.
      Fungsi kandang yaitu :
      1. Utk tempat berteduh dari panas & hujan.
      2. Sbg tempat bermalam.
      3. Utk memudahkan tata laksana.
      1. Cukup mendpt sinar matahari.
      2. Cukup mendpt angin atau udara segar.
      3. Jauh dari kediaman rumah sendiri.
      4. Bersih.
      5. Sesuai kebutuhan (umur & keadannya).
      6. Kepadatan yg sesuai.
      7. Kandang dibuat dari bahan yg murah, mudah didpt & tahan lama.
      Kepadatan kandang :
      1. Anak ayam beserta induk : 1 - 2 m 2 utk 20 - 25 ekor anak ayam & 1 - 2 induk.
      2. Ayam dara 1 m 2 utk 14 - 16 ekor.
      3. Ayam masa bertelur, 1 - 2 m 2 utk 6 ekor & pejantan 1 ekor.
      Zat-zat makanan yg dibutuhkan terdiri dari : protein, energi, vitamin, mineral & air. Adapun konsumsi pakan adalah sbg berikut :
      • Anak ayam dara 15 gram/hari
      • Minggu I-III 30 gram/hari
      • Minggu III-V 60 gram/hari
      • Minggu VI sampai menjelang bertelur 80 gram/hari
      • Induk 100 gram/hari
      Pemberian pakan adalah sehari dua kali, yaitu pagi & sore, sedangkan air minum diberikan setiap saat.
      1. ND = Necastle Desease = Tetelo
        Pencegahan: lakukan vaksinasi ND secara teratur pada umur 4 hari, 4 minggu & 4 bulan diulangi lagi setiap 4 bulan sekali.
      2. Cacingan
        Pencegahan : hindarkan pemeliharaan tradisional.
      3. CRD (pernafasan)
        Pengobatan : Chlortetacyclin (dosis 100-200 gr/ton ransum) atau tylosin (dosis 800 -1000 gr/ton ransum).
      4. Berak Darah
        Pengobatan : Prepara Sulfa atau anyrolium dilarutkan dlm air minum, dosis 0,012 -0,024% utk 3 - 5 hari.
      5. Pilek
        Pengobatan : sulfadimetoxine 0,05% dilarutkan dlm air minum selama 5 -7 hari.
      6. Cacar
        Pencegahannya : vaksinasi 1 kali setelah lepas induk. 
      1. PEDOMAN TEKNIS
        1. Calon induk betina:
          • sehat & tidak cacat
          • lincah & gesit
          • mata bening & bulat
          • rongga perut elastis
          • tidak mempunyai sifat kanibal
          • bebas dari penyakit
          • umur 5 - 12 bulan.
        2. Calon pejantan:
          • sehat & tidak cacat
          • penampilan tegap
          • bulu halus & mengkilap
          • tidak mempunyai sifat kanibal
          • umur 8 - 24 bulan.
            Jumlah induk & pejantan disesuaikan dgn kondisi & umurnya antara 8 - 10 : 1
      1. KELUARAN
        Sangkar tetas dgn hasil daya tetas tinggi.
      2. BAHAN
        Bambu, kawat, paku, rumput kering.
      3. ALAT
        Gergaji, pisau serut, palu, tang, dll.
      4. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA AYAM MAMPUNG
        • Sangkar penetasan dibuat dari bambu berbentuk kerucut dgn suhu penetasan dlm sangkar pengeraman cukup baik.
        • Cara pembuatan:
            1. Potong bambu berdiameter 25 - 50 cm sepanjang 125 cm, 1/3 bagian harus berada di atas ruas sedangkan yg 2/3 bagiannya sbg tiang penyangga.
            2. satu pertiga dari bambu bagian atas dibelah-belah kecil ( 1-1,5 cm), dihaluskan, kemudian dianyam dgn belahan bambu tipis, dimulai dari bagian ujung bawah belahan bambu, sehingga berbentuk kerucut.
            3. Bagian ujung paling atas diikat dgn kawat tali, agar ayaman tidak lepas.
            4. Sangkar diletakkan di tempat yg aman & jauh dari keramaian & terhindar dari gangguan hewan liar.
            5. Bagian bawah sangkar dialasi dgn rumput kering, yg merupakan alas/tempat diletakkannya telur & sekaligus sbg tempat penetasan.
        • Sangkar penetasan kerucut ini menghasilkan daya tetas telur 77,37 %, kematian embriyo 16,64 %, suhu maksimum 102,3°C & suhu minimum 83,5°C.

        Kata Terkait: harga ayam kampung, peluang peternakan, peluang usaha peternakan, peternakan ayam kampung, cara beternak ayam pedaging, beternak ayam kampung, kandang ayam kampung, doc ayam kampung, ayam kampung doc, pakan ayam kampung, budidaya ayam arab, budidaya ternak ayam kampung, cara budidaya ayam pedaging, budidaya ayam kampung, cara budidaya ayam kampung, ternak ayam telur, ternak ayam kampong, usaha ternak ayam kampung, ternak ayam kampung, cara ternak ayam kampung.

         Artikel Lainnya: