KRITIKAN MASYARAKAT PEDULI PERTANIAN
Tapi melihat keadaan fakta yang terbukti sekarang ini adalah seperti yang telah dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun beliau menjabat, terkait pemmberian RASKIN kepada masyarkaat Indonesia hususnya yang kurang mampu sangatlah baik.
Di sisi lain yang menjadi problematika di masyarakat pada hari ini terkait dengan kebijakan oleh Presiden yang membagikan RASKIN pada masyarakat tidaklah tepat kepada sasarannya. sebagai contoh di daerah Sumatera Utara hususnya Tapanuli Utara yang mayoritas masyarakatnya adalah petani Presiden juga membagikan RASKIN terhadap masyarakat tersebut.
Yang Menjadi permasalahannya adalah mengapa Presiden dikatakan memberikan RASKIN tidak tepat pada sasaran dikarenakan masyarakat Tapanuli Utara yang mayoritas Petani malah di berikan beras, ini menjadi suatu kegagalan yang sangat besar dan juga kekeliruan yang sangat fatal. seharusnya Masyarakat Tapanuli Utara dan juga masyarakat yang lain yang merupakan PETANI tidak seharusnyalah diberikan RASKIN malah sebaliknya Masyarakat harus diberikan PUPUK secara gratis ataupun alat-alat teknologi yang sudah canggih dan modren seperti mesin babat, traktor, Jetor, sebagai penjunang dan alat untuk lebih meningkatkan pertanian di masyarakat itu. Bukan malah membagikan RASKIN kepada Petani. yang akhirnya RASKIN tersebut tidak di konsumsi malah dibuat menjadi Pakan Ternak karena disamping Rasanya yang tidak enak.
Oleh sebab itu perlu adanya suatu gebrakan yang menjadi pelopor ataupun suatu yang bisa menjembatani aspirasi masyarakat untuk memberikan pencerahan dan juga memberikan semacam peringatan ataupun pemberitahuan kepada Kepala Daerah dari tinggat Kepala Desa, Kecamatan, Kabupaten sampai dengan Tingkat Kepala Negara yaitu Presiden supaya nantinya pemberian RASKIN tersebut terhadap masyarakat yang hidupnya BERTANI diganti dengan memberikan alat-alat pertanian yang menunjang untuk perkembangan dan juga alat-alat yang menunjang untuk menjadikan hasil pertanian yang meningkat.
RENCANA JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ir. HARI PRIYONO, M.Si menyatakan bahwa :
Untuk meningkatkan kinerja pembangunan pertanian pada tahun 2013, diharapkan setiap jajaran lingkup Kementerian Pertanian baik pusat maupun daerah segera melakukan tindak lanjut hasil Rapat Kerja
Sekjen juga mengingatkan bahwa sebagai tindak lanjut Rakernas maka pada bulan Februari akan diagendakan rapat kerja daerah. “ Untuk kegiatan ini, saya usul agar Kepala Dinas, Kepala Badan maupun UPT di daerah melakukan koordinasi agar pelaksanakan rapat kerja yang mengundang pimpinan di kabupaten tidak dilaksanakan sendiri – sendrii,” jelasnya.
Menurut Sekjen, berdasarkan pedoman yang sudah diterima hendaknya para peserta Rakernas segera melakukan persiapan program dan kegiatan di daerah. “Kita ketahui selama ini kegiatan pada Januari dan Februari masih sangat kurang karena biasanya program bertumpu pada Triwulan ke 4. Untuk tahun ini alangkah baiknya jika kegiatan bisa dilaksanakan sejak awal tahun anggaran,” katanya.
Terkait dengan kesiapan program anggaran di Kementerian Pertanian, Sekjen juga meminta agar pengelola anggaran bisa ditetapkan secepatnya. Sementara itu, sebagai kontrol operasional kinerja, Sekjen meminta agar POK dan ROK harus menjadi alat kendali di lapangan. “POK dan ROK harus jadi kendali di lapangan. Kepala Dinas dengan kesibukannya seringkali tidak mendapatkan laporan yang sebenarnya di lapangan sehingga tidak sadar sering terjadi keterlambatan. Karena itu kami meminta agar Kepala Dinas bisa melakukan kontrol dengan lebih intensif dan bisa melihat POK dan ROK sebagai panduan,” katanya.
Selanjutnya, sebagai bentuk evaluasi operasional maka pada tahun 2013 akan ada Tim Evaluasi yang akan turun ke daerah dan sifatnya sebagai problem solving bukan hanya sekedar reporting saja. “Tim ini akan diturunkan dua kali selama setahun,” ungkapnya.
Kegiatan Rakernas Kementan 2013 merupakan kegiatan untuk mensosialisasikan pelaksanakan program strategis dan pencapaian kinerja 2010 – 2014, serta menampung masukan dari daerah. Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Dr. Ir. Hatta Rajasa dilanjutkan dengan pengarahan oleh Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA.
Pada Rakernas 2013 ini, kegiatan bertujuan untuk membahas isu aktual nasional terkait pecapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, me- review program dan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2012, melakukan percepatan program dan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2013 serta melakukan persiapan perencanaan program dan kegatan pembangunan pertanian tahun 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar