Kamis, 28 Maret 2013

Taman Ade Irma

Sekilas Tentang Sejarah Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution
Kota Bandung dikenal dengan sebutan Kota Taman (1936) bukan saja karena memiliki banyak taman dan lahan terbuka, tetapi juga karena tata kotanya mengacu pada konsep kota taman (Garden City), yang dianut oleh banyak negara di Eropa. Dari sekian banyak taman dan lahan terbuka tempo dulu itu, hanya tersisa sedikit saja sekarang ini. Kebanyakan taman dan lahan terbuka telah hilang atau berubah fungsi, terutama pada lahan terbuka yang berukuran kecil.



Insulindepark
Sebagi tanah kosong yang merupakan cikal bakal Insulindepark masih berbentuk rawa pada tahun 1898. Rawa itu kemudian dikeringkan dan dijadikan lapagan untuk kegiatan militer (1915-1919) dengan jajaran pepohonan disekelilingnya. Lapangan itu dijadikan sebagai ”Taman Tropis” dengan bermacam-macam tumbuhan tropis pada tahun 1920. Taman Tropis itu kemudian diberi nama Insulindepark pada tahun 1925. Pada tahun 1935 Insulindepark telah memiliki 90 jenis tanaman keras dan bunga-bungaan. Nama Insulindepark diganti menjadi Taman Nusantara pada tanggal 28 April 1950, kemudian menjadi Taman Lalu-lintas pada tanggal 1 maret 1958. 

Taman Lalu Lintas merupakan sarana pendidikan informal untuk menanamkan etika berlalu lintas bagi anak-anak di Bandung, selain sebagai taman berekreasi – merupakan yang pertama di Indonesia. Nama taman ini kemudian menjadi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani untuk mengenang pahlawan cilik putri almarhum Jenderal Bintang Lima (Purn) Abdul Haris Nasution. Ade Irma Suryani meninggal tertembak dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) ketika para pemberontak mencoba menculik ayahnya 1965). Pembentukan Badan Keamanan Lalu Lintas (BKLL), yang dikelola kepolisian Jawa Barat pada tahun 1958, merupakan upaya penanggulangan masalah kenakalan remaja yang mulai terasa sejak awal tahun 1950-an. Taman Lalu Lintas dibangun sebagai wadah perehabilitasian para remaja berandal di Bandung.
Keberadaan dan Fasilitas yang ada di TLL
Taman Lalu Lintas Ade Irma Nasution bertempat di kota Bandung merupakan arena tempat bermain anak, seperti Kereta Api Mini dan mobil-mobilan mini lengkap dengan rambu lalu lintas, Kerosel, Kolam Renang, Kolam Pancing, Sepeda Mini, Sewa Gedung Serba Guna, Sewa Panggung Terbuka, Koin AMA.

Revitalisasi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution. Taman Lalu Lintas atau TLL masih eksis selama 49 tahun, mulai dari peresmiannya pada 1 Maret 1958 sampai saat ini. Pada akhir tahun 1965, TLL yang berbadan hukum yayasan menambahkan nama Ade Irma Suryani Nasution sebagai penghormatan kepada pahlawan cilik tersebut.

Visi dan misi TLL Ade Irma Suryani Nasution tetap dipegang teguh sejak pendiriannya sampai sekarang, yaitu memberikan pendidikan keamanan dan ketertiban lalu lintas kepada anak-anak agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Pelaksanaannya melalui bentuk rekreasi dan hiburan dalam sebuah taman yang juga menjadi salah satu taman kota. Sebagai tambahan, juga diberikan pengetahuan dan pengertian mengenai Palang Merah Indonesia (PMI), perkeretaapian, pos dan giro, transportasi udara, musik, dan kemiliteran.

Kami selalu berorientasi pada pendidikan berlalu lintas melalui:
Program Penyuluhan Pendidikan Keamanan Lalu Lintas (PPKLL) yang dalam pelaksanaannya sampai saat ini telah menjangkau 1.118 guru dan mencakup lebih kurang 41.000 siswa TK, SD, RA, dan MI di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur. Pada tahun 2007 program ini akan disebarkan ke kabupaten-kabupaten lain di Jawa Barat serta Provinsi Banten.
Penyediaan sarana rekreasi konvensional dan pelestarian taman kota. Pada 2 Oktober 2006 TLL Ade Irma Suryani Nasution mendapat penghargaan sebagai taman lingkungan terbersih atas penilaian tim Lomba Kebersihan Lingkungan Kota Bandung.

Atas ide dan prakarsa Wali Kota Bandung Dada Rosada untuk menciptakan ruang terbuka hijau sampai 11 persen dengan slogan "Tanam Pohon Bandung Teduh", sesuai dengan moto Kota Bandung sebagai kota yang bermartabat, kami mencanangkan "Pohon Tumbuh Bandung Teduh dan Revitalisasi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution sebagai Taman Pendidikan Kelalulintasan" dengan melakukan penanaman sebanyak 400 pohon, yaitu 200 pohon tanaman pelindung dan 200 pohon produktif. Penandatanganan prasasti akan dilakukan Bapak Wali Kota.

TAMAN Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution, atau lebih sering orang Bandung menyebutnya sebagai Taman Lalu Lintas. Obyek yang satu ini menjadi salah satu alternatif tempat rekreasi murah meriah yang pantas dikunjungi khususnya buat keluarga. Beragam permainan anak plus suasana alami berupa pemandangan hutan kota bisa dinikmati. Sejumlah pohon pinus, bunga cantik aneka rupa, patung hewan yang tertata rapi, air mancur mini dan masih banyak lagi.

Luas Taman Lalu Lintas sekira 4 kali luas Taman Bekapai di Balikpapan, sedangkan jaraknya dari balaikota Bandung hanya 500 meter. Harga tiket masuk ke Taman Lalu Lintas cuma Rp 4 ribu, namun berbagai permainan yang tersedia di dalamnya rata-rata Rp 3 ribu. Permainan itu diantaranya, penyewaan sepeda “pancal’ anak roda dua dan tiga selama 15 menit, motor dan mobilan anak menggunakan aki sebagai tenaga penggerak, mandi bola, komedi putar, kereta 2 gerbong ditarik sepeda motor lengkap dengan boneka teletubies sebagai pendamping anak, kereta tenaga diesel 4 gerbong, kolam renang anak, dan lain-lain.

Permainan gratis juga ada, seperti ayunan, plosotan, jungkat jungkit, termasuk patung hewan yang bisa sepuasnya dinaiki. Makan sambil bersenda gurau bersama keluarga di hamparan rumput hijau juga gratis.

Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani memang tidak semata menyediakan sarana bermain bagi anak. Fasilitas penyewaan sepeda pancal misalnya, pihak pengelola menyiapkan track, rambu-rambu lalu lintas, traffict light, zebra cross, jembatan, terowongan sehingga memudahkan bagi anak mengenal kondisi riil jalan raya.>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar