KAWASAN WISATA COBAN RONDO
Asal usul Coban rondo berasal dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita yang bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi yang menikah dengan Raden Baren Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Setelah usai pernikahan mencapai usia 36 hari ( Selapan ) Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang kedua mempelai karena baru selapan.
Namun keduanya bersikeras pergi berangkat dengan segala resiko apapun yang terjadi di perjalanan. Ketika dalam perjalanan, keduanya di kejutkan dengan ha
dirnya Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya. Tampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya. Perkelahian tidak dapat di hindarkan, kepada Punokawan yang meyertainya Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati di sembunyikan di suatu tempat yang ada Cobannya ( Air terjun ), perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama – sama gugur. Dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda ( Dalam bahasa Jawa Rondo ). Sejak saat itulah, Coban tempat tinggal Dewi Anjarwati menanti suaminya di kenal COBAN RONDO. Konon Batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang Putri.
dirnya Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya. Tampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya. Perkelahian tidak dapat di hindarkan, kepada Punokawan yang meyertainya Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati di sembunyikan di suatu tempat yang ada Cobannya ( Air terjun ), perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama – sama gugur. Dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda ( Dalam bahasa Jawa Rondo ). Sejak saat itulah, Coban tempat tinggal Dewi Anjarwati menanti suaminya di kenal COBAN RONDO. Konon Batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang Putri.
Kegiatan tidur biasanya dilakukan dengan berbaring di tempat tidur atau umumnya dengan permukaan yang lembut, seperti pada sebuah kasur, kasur udara seperti pada beberapa jenis kereta api yang menyediakan tempat tidur berbaring.
Ada kalanya penginapan dilakukan dengan tidur sambil duduk karena disebabkan tidak memungkinkan untuk berbaring misalnya dalam sebuah kereta api (atau tidur dalam mobil), bus, duduk di ruang tunggu, di jalan atau di taman, dll kursi dengan pengaturan (recline) membolehkan sesuatu antara duduk dan berbaring yang kenyamanannya tergantung pada tata letak
AKOMODASI
Akomodasi dapat mengacu kepada hal-hal di bawah.
- Fasilitas penginapan bagi orang sedang berpergian, seperti hotel dan losmen
- Akomodasi (mata), penyesuaian mata untuk melihat atau memfokuskan yang dilihat
- Akomodasi (psikologi), penyesuaian tingkah laku manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar